10 POLA ASUH UNTUK ANAK CERDAS

21.27

Related image

cara mendidik anak agar kreatif - Kecerdasan anak sampai besar kelak di pengaruhi aspek lingkungan dan alur asuh yang diterimanya. Harus bagaimana agar ia tumbuh cerdas? Perhatikan 10 hal semacam ini.
  1. Lepaskan anak mengeksplorasi lingkungan. Lingkungan jadi fasilitas luas untuk anak untuk belajar mengenai beragam jenis hal. Eksplorasi di alam menyebabkan anak aktif bergerak juga tingkatkan rasa mau tahu anak pada beragam segi kehidupan. Dorong anak mengeksplorasi lingkungan yang baru dikenalnya –misalnya sembari menyusuri sungai, ia belajar mengenai sifat air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.
  2. Ikuti ketertarikan anak. Untuk menggali potensi mengagumkan didalam diri anak, berikan support penuh pada sebagian bagian yang disenangi anak, bila perlu turut berlatih dan jadi rekan berlatih yang mengasyikkan untuk dia.
  3. Tuturkan pengetahuan mengenai dunia dan berisi. Beri anak sarana dan peluang untuk mengetahui dunia bersama semua segi kehidupan. Ini buat anak berpandangan terbuka pada beragam berbagai hal ‘baru’ sesuai perubahan ilmu dan pengetahuan. 
  4. Bacakan bermacam buku pengetahuan dengan teratur dengan nada yang keras dan intonasi yang benar. Terkecuali menumbuhkan ketertarikan membaca anak, anak akan menyerap pengetahuan dari buku untuk mendukung minatnya. Rutinitas membaca buku juga menanamkan ikatan batin pada Kamu dan si kecil.
  5. Jadilah jenis yang baik. Anak juga akan mengikuti orang tuanya. Maka, orang-tua harus jadi role jenis atau contoh paling baik untuk anak –dalam semua segi kehidupan keseharian. Perlihatkan ketertarikan Kamu selalu untuk belajar dan temukan beberapa hal baru yang menarik dan kreatif dengan anak. Perlihatkan dan aplikasikan gaya hidup sehat. Perlihatkan juga sikap menghormati dan empati pada setiap anggota keluarga, orang yang lain, dan mahkluk hidup beda.
  6. Sering-seringlah ajukan pertanyaan pada anak. Kemukakan beberapa pertanyaan pada anak yang juga akan memancingnya untuk berikan jawaban berbentuk penjelasan yang merangsangnya untuk adu alasantasi. Atau ajak dia berdiskusi. Kamu dapat mengawalinya dengan bertanya dengan detil sekitar beberapa hal yang ia senangi atau yang tengah dikerjakannya. Setelah itu, kembangkan untuk menggali jawaban dan pendapat anak pada beragam hal.
  7. Berikan peluang memutuskan. Membiasakan anak untuk memutuskan juga akan melatih anak untuk belajar sebab-akibat dan tanggung jawab. Melatih anak untuk memutuskan akan menyebabkan anak untuk belajar berfikir analitis dengan merangkaikan beberapa hal yang telah dipelajari dan dipahaminya.
  8. Tingkatkan peluang bersosialisasi. Semua pengalaman emosional yang didapat anak juga akan memengaruhi pembentukan hubungan antar beberapa sel saraf pada otaknya. Anak perlu peluang bersosialisasi seluas-luasnya karena juga akan memperkaya pengalaman emosional anak, dan fasilitas untuk belajar mengekspresikan perasaannya. Makin baik kecerdasan emosional anak, makin baik juga penyampaian rangsang antar beberapa sel saraf pada otaknya.
  9. Cukupi keperluan gizinya. Nutrisi untuk otak, terlebih DHA, dapat dibuktikan bertindak dalam perubahan otak anak pada “periode emas”. Beri mengkonsumsi type makanan grup brain food, misalnya makanan sumber protein, untuk tingkatkan kekuatan berkonsentrasi, berfikir dan kewaspadaan.
  10. Jagalah kesehatan anak. Berolahraga atau latihan fisik bukan sekedar buat badan anak sehat, namun juga buat dia cerdas! Sebab, terkecuali aliran oksigen, gula dan zat gizi jadi lancar ke semua badan dan otak, akan menyebabkan produksi hormon untuk sel saraf (nerve growth factor). Dengan badan sehat, anak memiliki peluang luas untuk belajar beragam hal, dan mengeksplorasi potensi kecerdasan dalam dianya dengan maksimal.

You Might Also Like

0 komentar